Apa itu Stretch Mark?
Stretch mark adalah sejenis bekas luka yang muncul saat kulit meregang atau menyusut dengan cepat dan tiba-tiba. Perubahan ini menyebabkan sobeknya jaringan kolagen dan elastin, yaitu dua jaringan yang membuat kulit kencang dan elastis, yang terdapat di lapisan dermis. Saat jaringan yang sobek sembuh, kemungkinan akan muncul stretch mark. Sebelum stretch mark muncul, biasanya kulit terlihat tipis dan kemerahan dengan disertai rasa gatal. Munculnya stretch mark tidak dipengaruhi oleh Anda menggaruk kulit yang gatal atau tidak.
Stretch mark berbentuk garis atau guratan yang bisa timbul atau cekung ke dalam kulit dengan panjang dan lebar yang bervariasi. Warnanya tergantung dari warna asli kulit, bisa berupa merah muda, ungu, merah, kebiruan, atau cokelat tua. Stretch mark paling sering muncul di bagian perut, payudara, lengan bagian atas, paha, selangkangan, dan bokong. Lama-kelamaan, stretch mark akan menjadi datar, garisnya terlihat pudar, dan warnanya berubah menjadi putih.
Jika dibagi berdasarkan terbentuknya dan warnanya, stretch mark terbagi menjadi:
-
Striae atrophicans yang muncul di kulit yang menipis.
-
Striae gravidarum yang terbentuk saat kehamilan.
-
Striae distensae yang diakibatkan peregangan kulit drastis.
-
Striae rubrae yang berwarna merah, striae albae (berwarna putih), striae nigra (berwarna hitam), dan striae caerulea (berwarna biru tua).
Tidak semua orang mengalami stretch mark. Kondisi ini biasanya dialami orang yang kulitnya mengandung sedikit kolagen, yaitu protein yang membuat kulit lentur. Stretch mark lebih banyak dimiliki oleh perempuan dibandingkan laki-laki. Orang yang merokok berpotensi lebih besar untuk memiliki stretch mark dibandingkan yang tidak merokok.
10 Penyebab Munculnya Stretch Mark
Pada dasarnya, stretch mark terbentuk karena dua alasan utama, yaitu peregangan kulit dan peningkatan hormon kortisol. Namun dua hal ini bisa terjadi karena beberapa kondisi. Berikut adalah penyebab stretch mark yang perlu Anda ketahui.
1. Kehamilan
Penyebab stretch mark yang paling umum adalah karena kehamilan. Pada perempuan hamil, tubuhnya terutama bagian perut akan membesar secara drastis sehingga kulit kulit mengalami peregangan dan muncul stretch mark jenis striae distensae. Antara 43—88 persen penyebab striae distensae adalah kehamilan. Namun tidak semua perempuan hamil mengalami stretch mark. Elastisitas kulit juga menentukan munculnya stretch mark atau tidak.
2. Perubahan berat badan drastis
Perubahan berat badan yang drastis, baik naik atau turun, bisa menjadi penyebab stretch mark. Saat berat badan berubah secara drastis, kulit akan meregang atau menciut sehingga dapat memunculkan stretch mark jenis striae distensae di tubuh. Obesitas menjadi 43 persen penyebab terbentuknya striae distensae.
3. Pubertas
Merupakan penyebab stretch mark pada remaja, karena remaja cenderung mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Selain itu, terjadi perubahan fisik seperti tulang yang bertambah panjang, payudara mengembang, hingga pinggul melebar. Perubahan tersebut membuat kulit meregang dengan cepat untuk menutupi area permukaan baru. Antara 6—86 persen terbentuknya striae distensae disebabkan oleh pubertas.
4. Obat oles dengan kandungan kortikosteroid
Kortikosteroid adalah obat yang mengandung hormon steroid, biasanya digunakan untuk mengurangi peradangan di tubuh. Penggunaan obat oles dengan kandungan kortikosteroid dalam jangka panjang bisa menjadi penyebab stretch mark karena menyebabkan penurunan kadar kolagen di kulit. Jika jumlahnya terus berkurang, maka risiko terbentuknya stretch mark lebih besar terjadi.
5. Gangguan makan
Beberapa bentuk gangguan makan seperti anorexia nervosa, bulimia nervosa, dan binge eating disorder berpotensi membuat terbentuknya striae distensae. Penderita gangguan makan umumnya memiliki berat badan yang naik-turun dengan drastis sehingga menyebabkan kullit meregang dan menciut dengan cepat. Tak hanya itu, kadar hormon kortisol di tubuh penderita gangguan makan juga umumnya meningkat.
6. Sindrom Marfan
Kondisi medis bisa menjadi penyebab stretch mark salah satunya adalah penderita sindrom Marfan. Kondisi ini menyebabkan turunnya elastisitas kulit sehingga kemungkinan muncul stretch mark semakin tinggi.
7. Sindrom Cushing
Selain sindrom Marffan, kondisi medis lain yang memiliki kemungkinan terbentuknya stretch mark adalah sindrom Cushing. Kondisi ini menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak hormon, sehingga berat badan tidak terkontrol dan kulit lebih rentan merenggang.
8. Implant
Saat melakukan implant di bagian tubuh tertentu, misalnya payudara atau pantat, kulit dia area tersebut tentu akan meregang karena bertambah besar. Ini menjadi penyebab stretch mark jenis striae distensae kemungkinan terbentuk, terutama jika ukuran implant yang digunakan cukup besar.
9. Latihan beban yang berlebihan
Olahraga berlebihan terutama latihan beban, dapat meningkatkan massa otot dengan cepat di bahu, lengan, atau bagian tubuh lain. Akibatnya, terbentuk stretch mark di bagian tersebut. Sebaiknya buatlah jadwal agar latihan beban tidak berlebihan.
10. Faktor keturunan
Penyebab stretch mark bisa juga karena faktor genetik atau riwayat dalam keluarga. Jika banyak anggota keluarga yang memiliki stretch mark, maka kemungkinan besar Anda juga akan memilikinya.
Mencegah dan Merawat Kulit dengan Stretch Mark
Walaupun tidak berbahaya, tapi munculnya stretch mark di kulit bisa mengganggu penampilan. Sayangnya, tidak ada usaha yang bisa Anda lakukan untuk memastikan stretch mark tidak muncul di kulit Anda. Namun, Anda bisa mengurangi potensinya untuk muncul, atau jika muncul, levelnya tidak parah.
Hal yang perlu dilakukan adalah menjaga pola makan dan pola hidup sehat agar berat badan ada di tingkat normal dan tidak mengalami lonjakan kenaikan atau penurunan yang tiba-tiba. Asupan cairan tubuh juga harus diperhatikan untuk membantu menjaga agar kulit tetap terhidrasi dan lembap. Sebab, kulit yang mendapatkan hidrasi dengan baik lebih kecil risikonya untuk mengalami stretch mark daripada kulit yang kering.
Untuk perempuan yang sedang hamil, mengoleskan gel aloe vera serta losion atau krim dengan kandungan hyaluronic acid dan centella asiatica disebut dapat membantu mencegah munculnya stretch mark. Oleskan sambil pijat lembut kulit agar penyerapan produk-produk tersebut lebih optimal. Tindakan ini juga bisa dilakukan untuk merawat kulit dengan stretch mark yang baru muncul.
Kabar baiknya, lama kelamaan stretch mark akan pudar dengan sendirinya sehingga tampak samar. Anda bisa mempercepat proses ini, tapi perlu Anda pahami bahwa stretch mark tidak akan benar-benar hilang. Pemakaian produk skincare untuk stretch mark bisa dilakukan, terutama yag memiliki kandungan tretinoid dan hyaluronic acid. Selain itu, Anda bisa melakukan tindakan di klinik kecantikan berupa chemical peeling, terapi laser, mikrodermabrasi, dan radiofrequency.
Stretch mark sebenarnya tidak berbahaya sehingga tidak membutuhkan penanganan dan perawatan khusus. Namun, jika stretch mark terasa sangat mengganggu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter kulit untuk penanganan lebih lanjut.